Wednesday, October 16, 2019

Sampah Draft - 2014 - Syndrome

Sabtu, 30 Agustus 2014. Saya memacu motor saya menuju depok untuk menghadiri acara PSB. Ah, PSB. Rasanya seperti baru seminggu lalu, ternyata sudah sembilan hari. Acaranya diadakan pada malam hari, sementara saya hampir selalu ke depok pada pagi hari. Malam minggu. Pasti macet, terutama di daerah Pondok Indah yang merupakan tujuan bergengsi anak-anak muda yang terbutakan kesepian. Daripada macet, dan mau jemput orang ke kutek juga, saya memutuskan untuk melalui jalan asep yang memang berujung di daerah kukusan. Baru saat sampai di daerah yang menuju Pamulang, saya menyadari kesalahan saya.

Namanya saja Pamulang. Pasti dipenuhi orang-orang yang Mau Pulang (zzz). Macet berkilo-kilo meter dan barbar. Daripada saya ikutan barbar dan merusak baju dengan keringat, saya memutuskan untuk bersabar saja. Hmm..enaknya ngapain ya. Mau dengar musik, headsetnya di dalam tas. Mau main dota, ga bawa laptop. Ya untuk apa juga acara PSB bawa laptop, kan? Akhirnya saya memutuskan untuk bermain dengan salah satu media hiburan alami yang dimiliki manusia. Imajinasi.
Spongebob.

Imajinasi saya seperti kebanyakan pria berusia 22 tahun yang dipenuhi berbagai hawa nafsu lainnya. Menjadi superhero. Keren. Saya membayangkan seekor kura-kura menawari saya sebuah kekuatan yang tidak bisa diubah lagi. Hum..pilihan sulit. Kemungkinan tak terbatas dan hanya bisa memilih sekali seumur hidup selalu menjadi pilihan yang sulit. Misalnya memilih istri. Eh itu pilihannya terbatas deh. Terbatas muka sendiri. Hiks. Balik ke masalah superhero, saya selalu tertarik dengan kekuatan menciptakan sesuatu. Api, air, metal, apapun. Dibanding kekuatan menghilang yang paling hanya digunakan di ruang ganti wanita.

Semburan asap hitam dari bis di depan membuyarkan saya, membuat saya melihat dunia nyata sekeliling saya. Untuk apa bisa mengasilkan api di dunia seperti ini? Korek api banyak. Karena kura-kura ini tidak memberi batasan, sebaiknya saya memilih kekuatan yang berharga. Menghasilkan uang misalnya? Ah, tapi uang yang dianggap sah kan harus dibuat oleh lembaga yang resmi. Bila saya menghasilkan sendiri, sama saja dengan uang palsu yang tidak berharga. Hmm sesuatu yang lebih mudah, kekuatan menghasilkan emas? Ya! Pasti menyenangkan bisa menghasilkan emas yang 1 gram saja sudah ratusan ribu. Tapi, bila saya punya kekuatan menghasilkan emas, tentu emas menjadi melimpah, dan sesuai hukum Faraday, harga suatu barang akan jatuh bila jumlahnya banyak. Bisa-bisa emas saya hanya menjadi batuan di pinggir jalan!
Kekuatan menciptakan mesin? Pasti menyenangkan bisa membuat roket dan robot tempur. Tapi mesin itu rakitan manusia, bukan serta merta diciptakan seperti api atau emas. Kurang seru sepertinya. Lalu memikirkan Julia Perez yang melakukan ice bucket challenge

Duh, saya melamun! Untung saya menghentikan lamunan saya sebelum air itu menyentuh kaos putihnya. Daripada kau terkejut ketika mengalaminya sendiri, lebih baik ku beri tahu sekarang: kau bisa melamun ketika sedang melamun.

No comments:

Post a Comment

How to Win Friends and Influence People

 Author: Dale Carnegie Originally published: October 1936 Self note Practical – Every day Become genuinely interested in other people Smile ...