PROLOG
When you love someone
so much, too much, that you cannot imagine your life without her, what will you
do?
When she is involved
in every your future plans, what choices you have?
Setengah melompat, aku bangun dari tempat tidur. Tubuhku berkeringat,
nafasku menderu. Dan untuk pertama kalinya dalam entah berapa lama, aku
tersenyum. Untuk pertama kalinya, kurasakan ada harapan. Untuk pertama kalinya,
aku menemukan alasan untuk hidup lagi. Kuangkat gagang telepon dan kutekan quick call nomor dua.
Delapan bulan kemudian
Disinilah aku berdiri, sebagai buah atas ide cemerlangku. Aku
memakai setelan jas terbaik yang kupunya. Nuansa putih dimana-mana. Musik mengalun
manis, disertai suara penyanyi yang tegas dan lembut. Makanan tersaji di setiap
titik di ruangan, beberapa diantaranya sangat cantik dilihat. Para tamu
memenuhi ruangan dengan suara obrolan dan tawa. Beberapa benar-benar bahagia,
beberapa hanya datang karena memenuhi undangan. Semuanya terlihat indah. Namun bintang
yang bersinar paling terang kedua di
ruangan ini adalah wedding cake yang
berada tepat di tengah panggung. Berbentuk istana es yang dingin, kaku, cantik,
kuat, tak tergoyahkan. Tak ada mata yang tak terpikat oleh keindahannya yang
penuh misteri.
Dan beberapa meter di depanku, berdiri bintang paling terang
di ruangan ini. Seorang wanita yang sangat kucinta. Menggunakan gaun pengantin
putih model slender pundak
terbuka, dengan bagian bawah yang menjuntai. Rambutnya ditata rapih berhiaskan
tiara yang berkilau. Aku tersenyum padanya, dan dia membalas senyumku. Hatiku meleleh
dengan kebahagiaan.
Sumpah perkawinan telah diucapkan. Kebahagiaan meliputi
hatinya dan hatiku. Aku berhasil membuat wanita yang kucintai menjadi seorang istri. Kami
akan bersama selamanya. Aba-aba untuk melakukan wedding
kiss sudah diserukan. Mukanya memerah dan tampak canggung, namun senyumnya tetap luar biasa
cantik. Dan dengan sedikit berjinjit, dia dan adikku berciuman.
EPILOG
That was the only way.
I cannot live without her. I am indeed able breathe and eat, but not more than that. If
all my love to her are removed, I will only be a bunch of living thing. Every cells
in my body has fallen into her.
She and I are
kaputski. But I need her in my life, no matter what is the state. Now, she is
my sister-in-law. Family bonding. Seems strong, eh? Although it hurts seeing
the girl I love together with my own brother, and my tears still pouring every night, at
least I’m alive.
No comments:
Post a Comment