Saturday, March 22, 2014

Cerpen: Romance Down

PROLOG

When you love someone so much, too much, that you cannot imagine your life without her, what will you do?

When she is involved in every your future plans, what choices you have?



Setengah melompat, aku bangun dari tempat tidur. Tubuhku berkeringat, nafasku menderu. Dan untuk pertama kalinya dalam entah berapa lama, aku tersenyum. Untuk pertama kalinya, kurasakan ada harapan. Untuk pertama kalinya, aku menemukan alasan untuk hidup lagi. Kuangkat gagang telepon dan kutekan quick call nomor dua.


Delapan bulan kemudian


Disinilah aku berdiri, sebagai buah atas ide cemerlangku. Aku memakai setelan jas terbaik yang kupunya. Nuansa putih dimana-mana. Musik mengalun manis, disertai suara penyanyi yang tegas dan lembut. Makanan tersaji di setiap titik di ruangan, beberapa diantaranya sangat cantik dilihat. Para tamu memenuhi ruangan dengan suara obrolan dan tawa. Beberapa benar-benar bahagia, beberapa hanya datang karena memenuhi undangan. Semuanya terlihat indah. Namun bintang yang bersinar paling terang kedua di ruangan ini adalah wedding cake yang berada tepat di tengah panggung. Berbentuk istana es yang dingin, kaku, cantik, kuat, tak tergoyahkan. Tak ada mata yang tak terpikat oleh keindahannya yang penuh misteri.

Dan beberapa meter di depanku, berdiri bintang paling terang di ruangan ini. Seorang wanita yang sangat kucinta. Menggunakan gaun pengantin putih model slender pundak terbuka, dengan bagian bawah yang menjuntai. Rambutnya ditata rapih berhiaskan tiara yang berkilau. Aku tersenyum padanya, dan dia membalas senyumku. Hatiku meleleh dengan kebahagiaan.

Sumpah perkawinan telah diucapkan. Kebahagiaan meliputi hatinya dan hatiku. Aku berhasil membuat wanita yang kucintai menjadi seorang istri. Kami akan bersama selamanya. Aba-aba untuk melakukan wedding kiss sudah diserukan. Mukanya memerah dan tampak canggung, namun senyumnya tetap luar biasa cantik. Dan dengan sedikit berjinjit, dia dan adikku berciuman.


EPILOG
That was the only way. I cannot live without her. I am indeed able breathe and eat, but not more than that. If all my love to her are removed, I will only be a bunch of living thing. Every cells in my body has fallen into her.


She and I are kaputski. But I need her in my life, no matter what is the state. Now, she is my sister-in-law. Family bonding. Seems strong, eh? Although it hurts seeing the girl I love together with my own brother, and my tears still pouring every night, at least I’m alive.

No comments:

Post a Comment

How to Win Friends and Influence People

 Author: Dale Carnegie Originally published: October 1936 Self note Practical – Every day Become genuinely interested in other people Smile ...