Sunday, March 30, 2014

Twitter tips: DTK 2010 list!

Di malam senin rasa malam minggu ini gue mau share tips Twitter yang kayaknya masih jarang yang make. Twitter list! Awal taunya dari list DTK 10-nya Reza, terus gue lengkapin jadi list gue sendiri. Credit to @rezatl. Awalnya bikin cuma pengen bikin aja, eh ternyata enak. Malah sering pas buka Twitter cuma buka list aja, ga buka timeline benerannya.

Apa sih emang enaknya?
1.    Ga perlu klik view conversation lagi. Biasanya yang mau dikepoin kan obrolan sesama anak DTK 10, nah ini semua tweetnya bakal tampil di satu timeline, jadi bakal paham sendiri.
2.      Kalo ada yang no mention bakal ketauan banget. Orang tweetnya kadang atas bawah gitu haha. Bakal banyak deh hal yang keliatan, cobain aja *smirk
3.    Ga perlu repot follow satu-satu. Masih ada beberapa anak DTK 10 yang ternyata belom gue follow, tapi akhirnya muncul juga di timeline list. Asal ga di-protect ajaa
4.    I can read every single tweet from the members. Yes, EVERY SINGLE TWEET! No life? Not really. When I refresh the list timeline for every, let say, 8 hours, there’ll be only 40-50 new tweets, and take only 1-2 minutes to read em all.

Udah itu aja sih. Tapi kebayang pas udah lulus nanti, ketika udah susah nyari kabar satu sama lain, seengaknya di list ini masih bisa keliatan kabar orang-orang dalam satu timeline. Biarpun pasti yang dimention bakal berubah pelan-pelan jadi nama orang yang kita ga kenal. Hiks.

Nah, terus gimana cara pakenya? Gampang kok, just follow these steps.
1.      Pilih Me atau profile gue, terus klik list, terus pilih DTK UI 2010. Atau kalo kalian mau bikin list sendiri, klik create list.
(klik untuk memperbesar)

2.      Taraa kebuka deh. Nah buat selanjutnya biar ga ribet, di bookmark aja. Di chrome teken Ctrl + D. nanti bakal muncul di bookmarks bar.
(klik untuk memperbesar)

Yang perlu diperhatiin nih
1.      Waktu lo nambahin orang ke list lo, bakal ada notif ke orangnya. Jadi jangan sekali-kali bikin list dengan judul “cewek-cewek cantik” atau semacamnya
2.    Di list ini blom ada mbing. Gara-gara kebanyakan retweet haha. Kalo mau bisa ditambahin sendiri
3.      Enjoy!

Sunday, March 23, 2014

Set Me Free!

Gue capek buang-buang waktu

Takut

Capek

Ga tenang juga

Gue capek jadi orang males. Capek selalu ga ada waktu buat apapun. Capek ngerjain hal-hal yang ga berguna.

KOMITMEN

Setelah post ini. Gue berharap bisa berubah. Bisa rajin. Ga nunda sedikit pun. Langsung kerjain. Ga kompromi. Sediain waktu, bukan nyisain waktu.

Please. Jangan kecewain masa depan lo.


Saturday, March 22, 2014

Cerpen: Romance Down

PROLOG

When you love someone so much, too much, that you cannot imagine your life without her, what will you do?

When she is involved in every your future plans, what choices you have?



Setengah melompat, aku bangun dari tempat tidur. Tubuhku berkeringat, nafasku menderu. Dan untuk pertama kalinya dalam entah berapa lama, aku tersenyum. Untuk pertama kalinya, kurasakan ada harapan. Untuk pertama kalinya, aku menemukan alasan untuk hidup lagi. Kuangkat gagang telepon dan kutekan quick call nomor dua.


Delapan bulan kemudian


Disinilah aku berdiri, sebagai buah atas ide cemerlangku. Aku memakai setelan jas terbaik yang kupunya. Nuansa putih dimana-mana. Musik mengalun manis, disertai suara penyanyi yang tegas dan lembut. Makanan tersaji di setiap titik di ruangan, beberapa diantaranya sangat cantik dilihat. Para tamu memenuhi ruangan dengan suara obrolan dan tawa. Beberapa benar-benar bahagia, beberapa hanya datang karena memenuhi undangan. Semuanya terlihat indah. Namun bintang yang bersinar paling terang kedua di ruangan ini adalah wedding cake yang berada tepat di tengah panggung. Berbentuk istana es yang dingin, kaku, cantik, kuat, tak tergoyahkan. Tak ada mata yang tak terpikat oleh keindahannya yang penuh misteri.

Dan beberapa meter di depanku, berdiri bintang paling terang di ruangan ini. Seorang wanita yang sangat kucinta. Menggunakan gaun pengantin putih model slender pundak terbuka, dengan bagian bawah yang menjuntai. Rambutnya ditata rapih berhiaskan tiara yang berkilau. Aku tersenyum padanya, dan dia membalas senyumku. Hatiku meleleh dengan kebahagiaan.

Sumpah perkawinan telah diucapkan. Kebahagiaan meliputi hatinya dan hatiku. Aku berhasil membuat wanita yang kucintai menjadi seorang istri. Kami akan bersama selamanya. Aba-aba untuk melakukan wedding kiss sudah diserukan. Mukanya memerah dan tampak canggung, namun senyumnya tetap luar biasa cantik. Dan dengan sedikit berjinjit, dia dan adikku berciuman.


EPILOG
That was the only way. I cannot live without her. I am indeed able breathe and eat, but not more than that. If all my love to her are removed, I will only be a bunch of living thing. Every cells in my body has fallen into her.


She and I are kaputski. But I need her in my life, no matter what is the state. Now, she is my sister-in-law. Family bonding. Seems strong, eh? Although it hurts seeing the girl I love together with my own brother, and my tears still pouring every night, at least I’m alive.

Tuesday, March 11, 2014

Bukan sajak

Warna apa yang bisa digunain sendiri?
Bisa mungkin
Tapi siapa yang tahan?

Ikan juga
Sendiri bisa mati
Semut yang bodoh pun tau yang terbaik

Tembok batin berpendapat
Katanya uji aja minta kejar
Toh bisa cari matahari lain

Bisa? Redup bisa
Satu aja gerhana
Maklum lalat dimana-mana

 Segapenting apapun matahari
Harus dicari
Walau kadang pengen juga dicari

Daripada mati

Saturday, March 8, 2014

Cerpen: Bias! Part 3

Part 1

Part 2

Aku mengunyah donat gula dengan rakus. Donat ini benar-benar enak. Kuselingi dengan menyeruput kopi, cairan yang kuharap dapat membantuku terjaga setidaknya selama dua jam lagi. Mengantuk di atas motor tua dengan ban yang sudah botak tentu bukan ide yang bagus. Lamunanku buyar oleh deringan telepon.

“Pak ada kasus…” suara di seberang sana terputus oleh eranganku. Tanganku terkena kopi panas saat sebelumnya kubanting ke meja. Kasus?? Saat pergantian shift kurang dari satu jam lagi? Alam semesta pasti sedang mengejekku! Kuambil kunci motor polisi sambil mengemas beberapa perlengkapan penyelidikan. Betapa aku ingin menaiki motor tuaku dan pulang ketimbang menaiki motor besar ini dan pergi ke antah-berantah.


Sampai di tempat kejadian, aku tak sanggup berpikir jernih. Kebun pisang yang sama, kondisi mayat yang sama, tangisan wanita paruh baya yang sama. Aku yakin pernah mengalami ini sebelumnya. Alam semesta bukan hanya mengejekku, namun juga menyeretku ke dalam keanehan ini. Setelah penyelidikan selesai, aku kembali ke kantor. Bukannya pulang, aku malah membuka-buka catatan kasus. Setengah girang dan setengah takut, kutemukan data kasus yang kucari.

Dua puluh tahun yang lalu, seorang anak hilang dari rumah sakit jiwa. Anak itu ditemukan di atas pohon juga dengan tubuh terpelintir. Kasus ditutup dan dianggap sebagai sebuah kecelakaan. “Roti jalang!” umpatku. “Gimana bisa hal kayak gini dianggap kecelakaan sih. Semoga kamu udah damai sekarang..” aku berhenti sejenak untuk mencari-cari nama anak itu. “Ah, Haris. Semoga kamu damai ya Nak”. 

Cerpen: Bias! Part 2

Part 1

Mukanya sedih sekali, pikirku. Pasti dia sangat kesepian. Hal yang bisa kulakukan hanyalah memasak makanan-makanan kesukaannya. Sepertinya aku gagal, karena dia bahkan telah masuk kamar setelah makan tak lebih dari empat suapan. Aku mulai menangis. Dalam keadaan terguncang, aku baru menyadari bahwa suara yang telah kudengar beberapa saat ini adalah suara aktivitas dalam rumah. Pencuri, batinku. Veral sudah pasti tidur di waktu selarut ini. Dan tidak salah lagi, barusan adalah suara pintu depan terbuka!

Panik, aku mencari barang yang bisa dijadikan senjata. Pilihanku jatuh pada vibrator gelas kaca yang cukup tebal. Kukumpulkan segenap keberanianku dan mulai mengendap-ngendap keluar kamar. Kulihat pintu depan terbuka lebar, namun tidak ada seorang pun. Anakku! Jeritku dalam hati. Aku berbegas menaiki tangga, sambil bersiap menyerang si perampok. Aku sampai di depan pintu kamar Veral yang terbuka. Hatiku mencelos. Menit berikutnya aku telah mengelilingi seluruh rumah. Tidak ada perampok, tidak ada barang yang dicuri, tidak ada Veral.

Pasti dia kambuh lagi. Oh, anakku. Kemana dia di tengah malam begini?? Aku mengambil jaket lalu menghambur ke jalan, berusaha mencari sosok seorang anak kurus. Jalanan sangat sepi. Aku mencari selama berjam-jam tanpa hasil.

Keesokan paginya, aku keluar lagi untuk mencari Veral. Entah kenapa kemarin malam, aku punya perasaan aneh ketika melewati kebun pisang. Aku tidak berani masuk ke dalamnya karena sangat gelap. Sekarang, dengan sinar matahari, kebun itu dapat terlihat jelas. Ujungnya tidak kelihatan, saking luas dan penuhnya kebun ini. Baru beberapa meter, aku mencium bau amis yang sangat kuat. Aku mulai menangis. Bau ini pasti bau dari bangkai binatang liar, aku berusaha meyakinkan diri sendiri. Aku berjalan ke arah dimana bau itu semakin kuat, dan akhirnya berhenti di depan pohon besar.

Di atas pohon, tersangkut di antara dahan, terlihat wajah yang amat kukenal. Tubuhnya terpelintir, isi perutnya menjuntai ke bawah. Detik setelahnya, aku dibuat tuli oleh teriakanku sendiri.

Part 3

Lagi Dimana?

Hal tersulit dari menjauh sama orang yang tadinya deket adalah ketidaktahuan. Biasanya lo tau hal-hal tentang orang itu, tapi sekarang ga lagi. Cuma bisa denger dari orang-orang, socmed--dan hal yang lo dengar bakal kerasa asing. Bikin lo semakin yakin, kalo kalian jauh.

Ga ngerti, ketika biasanya ngerti.

Ga nyaman, ketika biasanya nyaman.

I hate myself for being like this.

Dream Diary 2025

Date: 20250103 Note: Lagi sakit kepala, minum obat terus tidur dari jam 21:00 sampai 05:40 Dream: Mimpi pertama Aku lagi nonton tv, lalu no...